Sibolga | 27092013 PS.Online
|
Mas Indra paparkan bahaya korupsi bagi ribuan anggota pramuka |
Menjelang peringatan puncak hari Pramuka ke-52 tingkat Propinsi Sumatera Utara yang dihelat di Alun-alun Kebudayaan Simare-mare Sibolga, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK RI menyelenggarakan sosialisasi bahaya Laten Korupsi terhadap ribuan anggota pramuka Kwarcab Sibolga.
Dari KPK RI sendiri hadir funfsional Dikyanmas KPK RI Bapak Indrareza Marzuki dan Ibu Sekretaris dikyanmas Mbak Rina. Dalam arahan pembukaan acara
Walikota Sibolga mengemukakan bahwa berbicara Korupsi tidak cenderung cerita penindakan dan penindakan. Ada hal lain yang memiliki makna dan kepentingan yang sama besarnya yaitu pencegahan. Oleh karena itu Kwarcab Sibolga, Pemko Sibolga dan KPK RI bersinergi melakukan upaya-upaya prefentif untuk mencegah tumbuh kembangnya bahaya laten korupsi di Indonesia khususnya di negeri berbilang kaum Kota Sibolga. Walikota Sibolga, Drs. HM.Syarfi Hutauruk yang hadir bersama jajaran muspida lainnya juga menegaskan bahwa korupsi tidak hanya menjadi tugas berat KPK untuk memberantasnya tetapi menjadi tugas bersama untuk menutup ruang geraknya.
Sosialisasi Bahaya Laten Korupsi yang dihadiri oleh 5000-an anggota pramuka sekota Sibolga itu sendiri berlangsung selama 120 menit dan sebagai pembicara tunggal adalah Bapak Indrareza Marzuki dari Dikyanmas KPK RI. Dalam paparannya mengatakan bahwa, seiring perkembangan zaman dan teknologi maka cara orang melakukan praktik praktik korupsi pun semakin canggih pula. Modusnya pun berbeda-beda. untuk itu dibutuhkan kelihaian para penegak hukum untuk mengerti sepak terjang para koruptor untuk menilep uang negara. Secara umum jelas Indra, Korupsi adalah tindakan melawan hukum yang merugikan keuangan negara untuk memperkaya dirinya sendiri, kelompoknya dan golongannya. Lebih jauh Indra juga mengatakan bahwa apa yang dilihat dilayar kaca, koran dan lain sebagainya merupakan induk dari cikal bakal korupsi yang sudah dipupuk dari kecil. Oleh karena itu, anggota pramuka, para pelajar haruslah berani dengan tegas memutus mata rantai perkembangan praktik praktik korupsi itu sejak dini. Hal yang paling sederhana adalah dengan tidak membiasakan menyontek, terlambat dan indisipliner lainnya. karena setuju tidak setuju kebiasaan negatif seperti itu menjadi cikal bakal lahirnya sifat korup pada pribadi pribadi generasi muda saat ini.
Sebelumnya, ketua kwartir cabang gerakan pramuka, Nurdin Z memaparkan bahwa sosialisasi bahaya korupsi bagi gerakan pramuka di Kota Sibolga bukanlah hal baru karena sejak tahun 2009 Kwarcab Sibolga konsisten bekerjasama dengan KPK RI melakukan pembinaan generasi muda khususnya pramuka terhadap bahaya korupsi. Hanya saja karena tahun 2013 Kwarcab Sibolga dipercaya sebagai tuan rumah peringatan puncak hari pramuka tingkat Sumut pada 28 September yang akan datang, maka sosialisasi bahaya laten korupsi tahun ini dilakukan lebih besar dengan jumlah peserta yang lebih banyak pula. Harapannya tentunya semangat memberantas dan memutus mata rantai korupsi ditanah air bisa terbangun dengan kokoh dan kuat dan langkah pertamanya adalah dengan menyelamatkan kaum muda Indonesia dari praktik praktik korup.