KALIANDA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ditjen PRL KKP) menggelar jambore pesisir dan mitigasi bencana tsunami di Sermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni, yang diikuti sekitar 450 Anggota Pramuka selama 3 hari, Rabu - Jumat (13-15/3/2019).
Peserta jambore pesisir dan mitigasi bencana tsunami tersebut berasal dari anggota Pramuka di Lampung Selatan, Pandeglang dan Banten.
Saat membuka acara Sesditjen PRL KKP Agus Darmawan menjelaskan bahwa kegiatan merupakan salah satu langkah dalam menanamkan kesadaran lingkungan yang ditujukan untuk anak usia sekolah.
“Jambore Pesisir ini sudah rutin dilakukan KKP di sejumah daerah pesisir. Salah satu tujuannya agar generasi mudah semakin tertarik pada dunia kelautan dan perikanan,” ujar Agus.
Selain itu, kegiatan itu merupakan sarana edukasi terhadap para pelajar sekaligus ajang partisipasi aktif untuk melakukan upaya-upaya rehabilitasi dan mitigasi.
“Kegiatan jambore pesisir ini, didasari atas bencana tsunami yang telah meluluhlantakkan perekonomian sektor perikanan dan wisata di Lampung dan Banten pada 22 Desember 2018 lalu. Untuk itu, perlu diadakan penyadartahuan potensi dan mitigasi tsunami terhadap masyarakat pesisir melalui gerakan cinta laut, “ kata Agus.
Senada dengan itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi juga menyampaikan bahwa bencana tsunami yang melanda pesisir Banten dan Lampung Selatan pada 22 Desember 2018 lalu, telah menjadi perhatian.. Dia berharap mitigasi bencana dan penanggulangan sampah di pantai dan laut semakin diperluas.
“Kami sangat mendukung kegiatan penyadartahuan ini, mengingat daerah operasi kami sangat berhubungan erat dengan bencana tsunami,” kata Ira.
sejal 2017 lalu Jambore Pesisir sudah dilaksanakan KKP di beberapa kawasan di Pangandaran, Sukabumi, dan Cirebon. (KP)